5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Penilaian Agunan Pinjaman

Table of Contents

Tingkatkan efisiensi verifikasi dengan AnyCheck

Pinjaman dengan agunan mewajibkan calon debitur untuk mengajukan surat kepemilikan aset sebagai jaminan. Beberapa yang sering digunakan adalah BPKB dan sertifikat tanah. Dari dokumen tersebut, lembaga penyedia pinjaman melakukan verifikasi dan penilaian agunan untuk memitigasi permasalahan seperti risiko pemalsuan aset dan sengketa hukum. Sehingga, terdapat beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses penilaian agunan untuk memastikan kesesuaiannya dengan persyaratan jaminan yang dibutuhkan.

Penilaian agunan merupakan dasar dalam menentukan keputusan kredit termasuk besaran pinjaman yang dapat diberikan. Artikel ini akan merangkum lima aspek utama yang perlu diperhatikan dalam menganalisis agunan pinjaman, antara lain:

  1. Keabsahan dokumen
  2. Keaktifan pajak
  3. Kesesuaian dengan identitas pemohon
  4. Estimasi nilai pasar
  5. Kesesuaian dengan jumlah pinjaman

Legalitas Surat Kepemilikan

Pertama, pastikan apakah surat kepemilikan yang diajukan asli dan terdaftar resmi sesuai data pemerintah. Dokumen harus sah secara hukum, terdaftar, dan tidak dalam sengketa.  Hal ini penting agar lembaga keuangan memiliki kepastian hukum atas agunan yang dijaminkan. Proses verifikasi dapat dilakukan secara otomatis melalui AnyCheck. Platform verifikasi ini mendukung pemeriksaan menyeluruh dari aspek legal hingga pajak, sekaligus verifikasi identitas pemohon.

Keaktifan Pajak

Kepatuhan terhadap kewajiban pajak atas aset yang dijadikan agunan juga harus diperhatikan. Misalnya, pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk properti atau pajak kendaraan bermotor (PKB) untuk kendaraan. Dokumen pajak yang aktif menunjukkan aset dalam kondisi aktif secara legal. Sebaliknya, adanya tunggakan pembayaran pajak dapat menghambat proses eksekusi atau penarikan jika terjadi gagal bayar.

Verifikasi Identitas & Agunan di AnyCheck sekarang!

Kesesuaian dengan Identitas Pemohon

Dalam dokumen tersebut, tercantum beberapa informasi terkait identitas pemilik aset. Verifikasi kesesuaian identitas pada surat agunan dengan identitas pemohon yang ada di KTP. Proses ini bertujuan untuk mencegah risiko adanya klaim dari pihak ketiga di kemudian hari. Dengan kesesuaian identitas, lembaga keuangan dapat memperkuat keyakinan bahwa pemohon benar benar memiliki kepemilikan penuh atas agunan yang dijaminkan.

Nilai Pasar Aset

Menelusuri nilai pasar aset dan menganalisis risiko penurunan nilai juga menjadi faktor krusial untuk menentukan kelayakan agunan. Lembaga keuangan perlu memastikan bahwa nilai aset mencerminkan harga wajar di pasar saat ini. Baik melalui survei atau konfirmasi eksternal, memahami nilai pasar membantu menyesuaikan besaran pinjaman yang akan diberikan. 

Kesesuaian dengan Jumlah Pinjaman

Sesuai dengan prinsip loan to value (LTV), nilai agunan harus sebanding dengan jumlah pinjaman dan skema pembayaran pinjaman. Jika nilai agunan lebih rendah dari besaran pinjaman, maka risiko gagal bayar pun bisa semakin tinggi. Untuk itu, lembaga keuangan umumnya tidak memberikan pinjaman hingga 100% nilai agunan dan menyesuaikannya dengan rasio tertentu sebagai langkah mitigasi risiko. 

Kesimpulan

Penilaian agunan melibatkan pertimbangan berbagai aspek penting untuk mendapatkan informasi akurat yang mendukung keputusan pinjaman yang tepat. Beberapa faktor utama  yang harus diperhatikan meliputi legalitas dokumen, status pajak, nilai pasar, dan kesesuaiannya dengan identitas pemohon dan besaran pinjaman yang diajukan. AnyCheck membantu mempermudah proses tersebut dengan menyediakan verifikasi terpadu atas dokumen, identitas, hingga data pajak secara cepat dan akurat. Dengan dukungan teknologi ini, lembaga keuangan dapat mengurangi risiko kesalahan penilaian sekaligus mempercepat pengambilan keputusan kredit.